Rabu, 16 Januari 2013

Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pengelomppokan masyarakat berdasarkan kemampuan ekonomi kelompok masyarakat tersebut dengan mengikuti perkembagan zaman disuatu negara dimana masyarakat tersebut tinggal. Ini dikarenakan perkembangan ekonomi di suatu negara dari zaman kezaman berbeda. Dahulu di Indonesia, seorang anak yang dapat bersekolah hingga SMA bisa dikatakan berasal dari keluarga berkelas atas, tetapi sekarang seorang anak yang hanya dapat sekolah SMA bisa dikatakan berasal dari kelas sosial menengah ke bawah. Lain halnya bila di bandingkan dengan negara lain, contohnya dinegara Indonesia seorang anak yang dapat bersekolah hingga strata satu(S1) dapat dikatakan berasal dari kelompok sosial atas, sedangkan di negara maju seperti singapura atau jepang seorang anak yang dapat sekolah hingga starata satu(S1) bisa dikatakan berasal dari kelompok sosial bawah.
Ada juga yang mengatakan bahwa kelas sosial di definisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relative mempunyai status yang sama, sedangkan anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Pada umumnya kelas sosial dibagi menjadi 3 jenjang, yaitu
• Jenjang atas, masyarakat yang berada di kelompok ini biasanya lebih dihormati oleh kelompok lainnya, ini dikarnakan kedudukan sosialnya maupun karena kekayaannya. Kelompok ini juga dapat dilihat dan di bedakan dari pendapatan dan pengeluaran perharinya, contohnya di Indonesia masyarakat di kelompok ini memiliki pengeluaran rata-rata lebih dari $10 perhari. Begitupun dengan gaya hidup, masyarakat ini biasanya memiliki gaya hidup yang lebih tinggi, sebagai contoh masyarakat ini lebih suka makan di café dan restaurant-restaurant mewah.
• Jenjang menengah, di Indonesia kelompok ini merupakan kelompok yang terbanyak mereka terdiri dari para pedagang dll. Dilihat dari segi gaya hidup, jika kelas atas suka makan di café atau restaurant, kelompok kelas menengah ini lebih suka memilih makan di warung-warung pinggir jalan. Jenjang ini biasanya dapat dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1) Menengah ke atas, dimana kelompok ini memiliki pengeluaran rata-rata $4 sampai $10 perhari. 2)Menengah, dimana pengeluaran rata-rata perharinya kuarang lebih $4 perhari. 3) Menengah ke bawah, dimana pengeluaran rata-rata perharinya $2 sampai $4.
• Jenjang bawah, di Indonesia kelompok sosial ini termasuk kelompok yang cukup banyak dimana kelompok ini merupakan rakyat biasa yang memiliki pendapatan pas-pasan dan pengeluaran rata-rata perharinya hanya $1. Di lihat dari segi gaya hidup pun kelompok ini sangat jauh berbeda dengan kelompok kelas diatasnya, dimana tidak memikirkan harus makan dimana dan harus makan apa. Yang mereka peroleh itulah yang mereka konsumsi. Dari segi pendidikan pun biasanya kelompok ini hanya mengikuti program pemeritah yaitu wajib sekolah 9 tahun atau bahkan tidak.
Menurut Karl Marx masyarakat di bagi menjadi 3 golongan, yaitu
• Golongan kapitalis atau borjuis, yaitu mereka yang menguasai tanah atau alat produksi.
• Golongan menengah, yaitu terdiri dari pegawai pemerintah.
• Golongan proletar, yaitu mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi termasuk kaum buruh atau pekerja pabrik.
Menerut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukan ke golongan kapitalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaumkapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yaitu golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar